Majas Hiperbola: Pengertian, Ciri, Dan Contohnya

by Jhon Lennon 49 views

Hey guys, pernah nggak sih kalian denger atau bahkan pakai ungkapan yang saking lebaynya sampai bikin ngakak? Nah, itu bisa jadi salah satu contoh majas hiperbola. Dalam dunia sastra dan komunikasi sehari-hari, majas hiperbola ini jadi salah satu gaya bahasa yang paling sering kita temui, lho. Bukan cuma buat lucu-lucuan, tapi kadang juga dipakai buat menekankan sesuatu biar lebih nendang. Yuk, kita bedah lebih dalam apa sih sebenarnya majas hiperbola itu, ciri-cirinya apa aja, dan gimana contoh-contohnya biar makin ngeh!

Apa Itu Majas Hiperbola?

Jadi, majas hiperbola itu adalah gaya bahasa yang menggunakan ungkapan melebih-lebihkan kenyataan. Tujuannya apa? Ya, buat memberikan penekanan pada suatu hal, menarik perhatian, atau bahkan sekadar menciptakan efek dramatis dan humor. Bayangin aja, kalau kita mau bilang seseorang itu capek banget, terus kita bilang, "Aku udah jalan kaki keliling dunia tiga kali sampai kaki mau copot." Nah, itu hiperbola! Kan nggak mungkin banget secara harfiah kita jalan kaki keliling dunia tiga kali. Tapi, ungkapan itu jelas banget nunjukin kalau kita bener-bener capek luar biasa. Makanya, hiperbola ini sering banget dipakai buat bikin puisi, lirik lagu, cerita, sampai obrolan santai kita jadi lebih berwarna dan ekspresif. Intinya, kalau ada yang pakai kata-kata yang lebay parah, yang kenyataannya nggak mungkin terjadi, tapi tujuannya buat nunjukkin sesuatu secara kuat, nah itu dia si majas hiperbola lagi beraksi!

Dalam bahasa yang lebih teknis, majas hiperbola ini masuk dalam kategori majas perbandingan (simile dan metafora). Kenapa? Karena dia membandingkan sesuatu dengan hal lain yang sifatnya jauh lebih besar, lebih hebat, atau lebih ekstrem untuk memperjelas makna. Tapi bedanya sama simile atau metafora yang kadang masih ada kemiripan makna, hiperbola ini kadang bikin kita senyum-senyum sendiri karena saking nggak masuk akalnya. Tapi justru di situ seninya, guys. Dia bisa mengubah sesuatu yang biasa jadi luar biasa hanya dengan permainan kata. Sangking seringnya dipakai, kadang kita nggak sadar kalau lagi pakai majas ini. Misalnya, pas lagi ngambek, terus bilang, "Aku nggak mau ngomong sama kamu sampai kiamat!" Ya kali kiamat beneran, kan? Itu cuma ungkapan biar si doi tahu kalau kita ngambeknya serius banget. Jadi, secara umum, pengertian majas hiperbola adalah penggunaan bahasa yang sifatnya melebih-lebihkan, yang tujuannya bukan buat menipu, tapi buat memberikan efek dramatis, penekanan, atau ekspresi emosi yang lebih kuat. Ini adalah cara yang keren buat bikin komunikasi kita nggak monoton dan lebih berkesan.

Ciri-Ciri Majas Hiperbola

Biar makin jago mengenali dan pakai majas hiperbola, kita perlu tahu nih apa aja sih ciri-cirinya. Soalnya, kalau nggak kenal, ya gimana mau pakai, kan? Nah, beberapa ciri utamanya adalah sebagai berikut, guys. Pertama, yang paling kentara adalah adanya unsur melebih-lebihkan atau dibesar-besarkan. Ini nih selling point-nya hiperbola. Jadi, kalau ada ungkapan yang kedengarannya nggak masuk akal, dilebih-lebihkan sampai taraf yang ekstrem, itu sudah pasti ciri pertama. Contohnya, "Suaranya menggelegar sampai ke ujung galaksi." Ya kali, suara manusia bisa sampai ke galaksi. Tapi, kita paham kan maksudnya? Suaranya sangat keras. Nah, itu dia. Ciri kedua, menggunakan ungkapan yang tidak mungkin terjadi secara harfiah. Ini masih nyambung sama yang pertama. Karena dilebih-lebihkan, jadinya ya nggak mungkin banget kejadian di dunia nyata. Kayak bilang, "Dia kaya raya sampai hartanya bisa menutupi matahari." Duh, kalau hartanya bisa nutupin matahari, bisa gelap dunia, guys! Tapi, kita paham kalau itu maksudnya dia itu super kaya banget. Ciri ketiga, memberikan penekanan pada suatu ide atau perasaan. Nah, ini tujuan utamanya. Lewat ungkapan yang lebay tadi, si penulis atau pembicara ingin banget menekankan sesuatu. Bisa emosi kayak marah, sedih, senang, atau bahkan sekadar menekankan sebuah fakta. Misalnya, "Aku udah nungguin kamu seabad lamanya." Ya, nggak mungkin kan nungguin seabad. Tapi, itu menunjukkan kalau kita udah nungguin lama banget dan mungkin mulai kesal. Ciri keempat, dapat menciptakan efek dramatis atau humor. Kadang, ungkapan hiperbola ini bikin kita tertawa geli karena saking lucunya, atau malah bikin kita terkesan dengan dramatisasinya. "Air matanya mengalir deras bagai air bah." Ini bikin dramatis kan? Kita jadi kebayang sedihnya. Atau, "Kamu kurus kayak kerangka kapal." Nah, ini bisa jadi lucu sekaligus menyindir. Jadi, kalau kamu nemu ungkapan yang punya ciri-ciri di atas, selamat! Kamu baru aja ketemu sama si majas hiperbola yang keren ini. Penting banget buat guys paham ciri-cirinya biar nggak salah tangkap pas baca karya sastra atau pas lagi ngobrol sama teman.

Selain ciri-ciri di atas, ada lagi nih yang perlu kita perhatikan. Majas hiperbola ini seringkali menggunakan kata-kata yang sifatnya absolut atau sangat kuat. Misalnya, kata selalu, tidak pernah, semua, setiap, paling, *ter-', 'sangat', 'amat', dan sejenisnya. Tapi, kata-kata ini tidak selalu berarti hiperbola. Harus dilihat konteksnya. Contohnya, "Semua orang tahu dia pintar." Ini belum tentu hiperbola, bisa jadi memang kenyataannya begitu. Tapi kalau kalimatnya jadi, "Semua bintang di langit turun ke bumi hanya untuk melihat kecantikannya," nah, itu baru hiperbola sejati, guys! Ciri lainnya adalah penggunaan perbandingan yang ekstrem. Hiperbola seringkali membandingkan sesuatu dengan hal yang secara kualitas atau kuantitas sangat jauh berbeda untuk menunjukkan keunggulan atau kelemahan yang luar biasa. Misalnya, "Dia berlari lebih cepat dari kilat." Kilat kan udah cepat banget, nah dibandingkan lagi sama yang lebih cepat lagi. Wow, keren kan? Atau sebaliknya, "Aku lemah tak berdaya seperti bayi yang baru lahir." Ini juga perbandingan ekstrem untuk menunjukkan betapa lemahnya seseorang. Jadi, secara keseluruhan, ciri-ciri majas hiperbola itu adalah tentang melebih-lebihkan, ketidakmungkinan harfiah, penekanan emosi/ide, efek dramatis/humor, penggunaan kata-kata kuat, dan perbandingan ekstrem. So, kalau kalian nemu gaya bahasa yang kayak gini, pastiin itu hiperbola ya!

Contoh Majas Hiperbola dalam Kehidupan Sehari-hari dan Sastra

Nah, guys, setelah kita tahu apa itu majas hiperbola dan ciri-cirinya, sekarang saatnya kita lihat contoh-contohnya biar makin nempel di otak. Ternyata, majas ini sering banget kita pakai tanpa sadar, lho! Yuk, kita simak beberapa contohnya:

Dalam Percakapan Sehari-hari

  1. "Aku sudah bilang sejuta kali jangan lupa bawa kunci!" Penjelasan: Ya jelas nggak mungkin ngomong sejuta kali beneran. Tapi ini nunjukkin kalau si pembicara udah sangat sering mengingatkan.

  2. "Perutku keroncongan sampai mau meledak!" Penjelasan: Perut nggak mungkin meledak cuma gara-gara lapar. Tapi ini buat nunjukkin kalau dia lapar banget.

  3. "Kamu cantik banget sampai bikin kupu-kupu pada pingsan!" Penjelasan: Kupu-kupu kan nggak bisa pingsan gara-gara lihat orang cantik. Tapi ini buat nge-booster pujian kalau orang itu sangat cantik.

  4. "Aku kangen kamu setengah mati!" Penjelasan: Kangen nggak bikin orang mati, dong. Tapi ungkapan ini buat nunjukkin rasa kangen yang luar biasa banget.

  5. "Tugas ini bikin aku gila!" Penjelasan: Tugas nggak bisa bikin orang gila secara harfiah. Tapi ini buat nunjukkin kalau tugasnya itu sangat sulit atau sangat banyak sampai bikin stres.

Dalam Sastra (Puisi, Cerpen, Novel)

  1. "Jantungku berdebar ribuan kali lebih kencang saat melihatnya." Penjelasan: Jantung manusia nggak bisa berdetak ribuan kali lebih kencang dalam waktu singkat. Ini untuk menggambarkan rasa gugup atau cinta yang sangat besar.

  2. "Laut itu membentang seluas alam semesta." Penjelasan: Lautan di bumi jelas nggak seluas alam semesta. Tapi ini buat memberikan gambaran luasnya laut yang tak terhingga.

  3. "Tangisnya membanjiri seluruh kota." Penjelasan: Tangisan seseorang nggak mungkin bisa membanjiri kota. Ini untuk menggambarkan kesedihan yang sangat mendalam dan meluap-luap.

  4. "Wajahnya pucat seperti mayat." Penjelasan: Membandingkan wajah pucat dengan mayat adalah hiperbola yang menekankan betapa pucatnya wajah orang tersebut karena sakit atau ketakutan.

  5. "Aku akan menunggumu sampai bumi berhenti berputar." Penjelasan: Ini adalah janji yang sangat kuat dengan perumpamaan yang tidak mungkin terjadi, menunjukkan kesetiaan yang luar biasa.

Dalam Lirik Lagu

  1. "Cintaku pada-mu setinggi langit." Penjelasan: Menggambarkan cinta yang sangat besar dan tak terhingga.

  2. "Aku rela mati demi cinta ini." Penjelasan: Ungkapan ekstrem untuk menunjukkan betapa besarnya pengorbanan yang rela dilakukan demi cinta.

  3. "Hari-hariku terasa seperti setahun tanpamu." Penjelasan: Menekankan betapa lamanya dan beratnya waktu yang dijalani tanpa orang yang dicintai.

  4. "Dunia terasa hancur berkeping-keping saat kau pergi." Penjelasan: Menggambarkan perasaan kehilangan yang sangat mendalam dan menghancurkan.

  5. "Senyummu menerangi seluruh duniaku." Penjelasan: Menggambarkan betapa bahagianya atau pentingnya senyum seseorang bagi hidup si penyanyi.

Nah, gimana, guys? Ternyata majas hiperbola itu ada di mana-mana ya! Mulai dari obrolan receh sampai karya sastra yang mendalam. Dengan mengenali ciri-cirinya dan melihat contoh-contohnya, kita jadi lebih paham dan bisa juga nih buat bikin tulisan atau obrolan kita jadi lebih greget dan ekspresif. Jadi, jangan takut buat pakai gaya bahasa ini, tapi tetap ingat ya, konteksnya harus pas biar nggak terkesan maksa atau malah bikin bingung. Happy writing and speaking dengan hiperbola kalian!