Perang Ukraina Dan Rusia: Apa Penyebabnya?

by Jhon Lennon 43 views

Guys, banyak banget nih yang penasaran soal kenapa sih Ukraina dan Rusia sampai perang. Pertanyaan "kenapa Ukraina dan Rusia perang" ini memang kompleks banget, karena melibatkan sejarah panjang, politik yang rumit, dan kepentingan geopolitik yang saling bersinggungan. Bukan cuma soal satu atau dua kejadian aja, tapi akumulasi dari berbagai faktor yang akhirnya meledak jadi konflik bersenjata.

Pada dasarnya, akar permasalahan ini bisa kita telusuri jauh ke belakang. Rusia menganggap Ukraina sebagai bagian dari "dunia Rusia", sebuah konsep yang menekankan kesamaan budaya, bahasa, dan sejarah antara kedua negara. Presiden Vladimir Putin sering banget menekankan hal ini, bahkan sampai menulis esai panjang lebar yang menjelaskan pandangannya. Menurut pandangan ini, Ukraina modern adalah ciptaan artifisial yang dipisahkan dari Rusia secara paksa, terutama setelah runtuhnya Uni Soviet. Ada rasa nostalgia dan keinginan untuk mengembalikan pengaruh yang pernah dimiliki Rusia di wilayah tersebut.

Di sisi lain, Ukraina punya pandangan yang sangat berbeda. Sejak merdeka dari Uni Soviet tahun 1991, Ukraina terus berupaya membangun identitas nasionalnya sendiri yang terpisah dari Rusia. Mayoritas rakyat Ukraina ingin menentukan nasib mereka sendiri, tanpa campur tangan dari Moskow. Mereka melihat kemerdekaan sebagai hak yang harus dijaga, dan banyak yang ingin merangkul nilai-nilai demokrasi ala Barat serta menjalin hubungan yang lebih erat dengan Uni Eropa dan NATO. Keinginan ini yang seringkali dianggap sebagai ancaman oleh Rusia.

Salah satu titik krusial yang memicu ketegangan adalah gerakan pro-Barat di Ukraina. Tahun 2014, terjadi Revolusi Maidan yang menggulingkan presiden pro-Rusia, Viktor Yanukovych. Peristiwa ini jadi semacam titik balik, yang semakin memperkuat keinginan Ukraina untuk mendekat ke Barat. Rusia melihat ini sebagai kudeta yang didukung oleh negara-negara Barat, dan sebagai respons, mereka menganeksasi Krimea dan mendukung separatis di wilayah Donbas, Ukraina timur. Nah, konflik di Donbas inilah yang terus berlanjut selama bertahun-tahun sebelum invasi skala penuh di tahun 2022.

Jadi, kalau ditanya "kenapa Ukraina dan Rusia perang", jawabannya itu multi-dimensi. Ada soal identitas nasional, aspirasi politik, sejarah yang kelam, dan perebutan pengaruh geopolitik. Rusia khawatir dengan ekspansi NATO ke arah timur, yang mereka anggap sebagai ancaman keamanan langsung. Mereka merasa terpojok dan ingin menciptakan semacam "zona penyangga" di perbatasan mereka. Sementara Ukraina, mereka melihat tindakan Rusia sebagai agresi dan pelanggaran kedaulatan mereka yang tidak bisa ditoleransi. Ini adalah pertarungan antara keinginan untuk merdeka dan rasa aman yang berbeda dari dua negara tetangga ini.

Sejarah Panjang yang Membebani

Untuk benar-benar paham kenapa Ukraina dan Rusia perang, kita perlu menggali lebih dalam ke sejarah panjang yang penuh liku. Sejarah kedua bangsa ini memang saling terkait erat, bahkan seringkali sulit dipisahkan. Sejak abad pertengahan, wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Ukraina adalah bagian dari berbagai entitas politik, termasuk Kievan Rus', yang dianggap sebagai cikal bakal negara Rusia modern. Namun, seiring berjalannya waktu, wilayah Ukraina juga berada di bawah kekuasaan Polandia, Lituania, dan kemudian Kekaisaran Rusia. Periode-periode ini meninggalkan jejak budaya dan politik yang berbeda.

Saat Kekaisaran Rusia runtuh dan Uni Soviet terbentuk, Ukraina menjadi salah satu republik konstituennya. Namun, nasib Ukraina di era Soviet tidak selalu mulus. Ada periode kelaparan hebat yang dikenal sebagai Holodomor pada awal 1930-an, yang oleh banyak orang Ukraina dianggap sebagai genosida yang disengaja oleh rezim Soviet untuk menekan aspirasi nasional Ukraina. Meskipun pandangan ini masih diperdebatkan oleh sejarawan, trauma kolektif ini meninggalkan luka mendalam dan memperkuat sentimen anti-Rusia di sebagian masyarakat Ukraina.

Setelah Perang Dunia II, Ukraina tetap menjadi bagian dari Uni Soviet. Namun, semangat nasionalisme Ukraina tidak pernah benar-benar padam. Di bawah permukaan, selalu ada keinginan untuk kebebasan dan kemerdekaan. Ketika Uni Soviet mulai goyah pada akhir 1980-an dan akhirnya bubar pada 1991, Ukraina dengan cepat menyatakan kemerdekaannya. Ini adalah momen yang sangat penting, di mana Ukraina seharusnya bisa menentukan jalannya sendiri.

Namun, warisan sejarah ini terus membayangi. Rusia, terutama di bawah kepemimpinan Putin, seringkali melihat kemerdekaan Ukraina sebagai anomali historis yang harus dikoreksi. Ada pandangan bahwa Ukraina tidak memiliki sejarah kenegaraan yang mandiri yang cukup kuat, dan bahwa identitas Ukraina sebagian besar dibentuk oleh pengaruh Rusia. Pandangan inilah yang seringkali dilontarkan untuk membenarkan campur tangan Rusia dalam urusan Ukraina. Mereka mengklaim bahwa mereka hanya berusaha melindungi etnis Rusia atau penutur bahasa Rusia di Ukraina, atau bahwa pemerintah Ukraina telah dikendalikan oleh elemen anti-Rusia.

Sebaliknya, bagi banyak orang Ukraina, pengingat sejarah ini adalah bukti bahwa mereka harus terus berjuang untuk mempertahankan kedaulatan mereka. Mereka melihat upaya Rusia untuk mencampuri urusan internal mereka sebagai upaya untuk mengembalikan mereka ke dalam lingkup pengaruh Moskow, seperti yang terjadi di masa lalu. Sejarah ini menciptakan semacam disonansi kognitif antara kedua negara, di mana narasi sejarah yang satu sangat bertentangan dengan narasi sejarah yang lain. Dan narasi inilah yang menjadi salah satu bahan bakar utama dari konflik yang kita lihat sekarang.

Geopolitik dan Keamanan: Kepentingan yang Bertabrakan

Guys, alasan kenapa Ukraina dan Rusia perang itu juga nggak lepas dari urusan geopolitik dan keamanan yang pelik. Ini bukan cuma soal dua negara yang bertetangga, tapi juga soal pengaruh kekuatan besar di Eropa Timur. Rusia, sebagai negara adidaya yang baru saja kehilangan statusnya pasca-runtuhnya Uni Soviet, merasa terancam oleh ekspansi NATO ke arah timur. Mereka melihat setiap negara bekas Soviet yang bergabung dengan NATO sebagai langkah yang semakin mendekatkan